http://img264.imageshack.us/img264/7575/image16kn8.gif $p!derm@n: 2008

Jumat, 25 Juli 2008



1. Mengidentifikasi Sejarah Penemuan Teknologi Pertelevisian
Sejarah Televisi







dikutip dari : misteridigital.wordpress.com
24 09 2007

Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell)
Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)


















Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasil yang berjalan baik, orang-orang mulai melihat kemungkinan untuk
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.





TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television, yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu sangat sedikit orang yang mempunyai televisi, dan yang mereka punyai umumnya berkualitas seadanya. Pada masa itu ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada disana.





TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat perang dunia ke dua. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.






TV BERWARNA
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya, RCA. Tetapi sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih diseluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. RCA yang belajar dari pengalaman CBS mulai membangun sistem warna menurut formatnya. Mereka dengan cepat membangun sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna dan sistem hitam putih. Setelah RCA memamerkan kemampuan sistem mereka, NTSC membakukannya untuk siaran komersial thn 1953.
Berpuluh tahun kemudian hingga awal milenium baru abad 21 ini, orang sudah biasa berbicara lewat telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat jaringan komputer dunia, tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama. Tentu saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna yang lebih baik, tetapi tidak ada suatu lompatan besar yang mampu untuk menggoyang persepsi orang tentang televisi. Tetapi semuanya secara perlahan mulai berubah, televisi secara bertahap sudah memasuki era digital.
INTRODUKSI
Istilah "television" merupakan gabungan dari dua kata, "tele" dan "vision". Dalam bahasa Yunani "tele" artinya jauh (far) dan "vision" artinya melihat (to see). Jadi "television" dapat diartikan "melihat dari jauh" (seeing from a distance). Dalam bahasa teknologi informasi, "television" selanjutnya kita sebut televisi - artinya "sistem pengiriman/ penerimaan gambar bergerak".
Dalam televisi, seperti halnya radio, sinyal gambar (video) dipancarkan ke udara dalam bentuk gelombang elektromagnet (Gb 1). Namun demikian ada perbedaan mendasar antara televisi dengan radio. Dalam sistem radio getaran bunyi / suara diubah ke dalam bentuk sinyal-sinyal listrik dan pada penerima diubah ke dalam bentuk gerakan mekanis oleh loudspeaker sehingga dapat didengar.
Pada sistem televisi terang gelapnya gambar diubah ke dalam bentuk sinyal-sinyal listrik dan pada penerima diubah ke dalam bentuk berkas cahaya sehingga dapat dilihat.
Dikutip dari : id.wikipedia.org
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Perkembangan
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang di kenal sebagai Tivi biasa yang kebanyakkan orang pakai pada umumnya.


Gambar televisi (television picture) dikutip dari : e-dukasi.net
Pada dasarnya televisi adalah suatu sistem reproduksi gambar diam (still picture). Namun gambar-gambar itu disajikan secara cepat dan berurut (sequential) maka gambar itu seolah hidup. Jadi televisi adalah ilusi.





Suatu gambar, apakah gambar dari koran, majalah, buku dsb. Jika diperbesar (dimensi-nya) akan tampak seperti sekumpulan titik-titik (dots). Semakin diperbesar semakin lebar jarak antar titik satu dengan lainnya. Dalam sistem televisi titik-titik itu, setelah diubah dalam bentuk sinyal-sinyal listrik, dipancarkan satu per satu sampai selesai satu gambar. Gambar berikutnya dipancarkan dengan cara yang sama. Pada penerima titik-titik itu disusun kembali seperti gambar aslinya.
Dari uraian di atas menjadi jelas bahwa semakin besar ukuran layar televisi semakin menurun ketajamannya.


2. Mengilustrasikan Proses Kerja Pesawat Televisi


PRINSIP KERJA TELEVISI
Dikutip dari : e-dukasi.net
Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yang di terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G(green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.
Selain gambar, juga membawa suara ?
Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).
Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 khz melainkan 25 khz.
Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.
1. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.
2. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.
3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ.
Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.

JENIS-JENIS SISTEM TELEVISI

Sistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya:
1. NTSC (National Television System Committee)
2. PAL (Phases Alternating Line)
3. SECAM (Sequential Couleur a Memorie)
4. PALB
NTSC adalah sistem televisi analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya, termasuk Amerika dan beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dari National Television System(s) Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya.
Sistem PAL di gunakan di Inggris ,PAL kependekan dari phase-alternating line, phase alternation by line atau untuk phase alternation line (bahasa Indonesia: garis alternasi fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Prancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967.
Catatan bahwa Thomson Prancis, di mana Henri de France mengembangkan SECAM, kemudian membeli Telefunken. Thomson juga berada di belakang merk RCA untuk produk elektronik konsumen, dan RCA menciptakan standar TV berwarna NTSC (sebelum Thomson terlibat).
Sistem SECAM digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara.
Dikutip dari : http://www.cybermq.com
Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) adalah jenis TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu: standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9 (TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. Ia memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama. Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan di Indonesia.

Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara televisi lewat frekuensi radio melalui serat optik atau kabel coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena. Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telephon juga dapat disampaikan lewat kabel.

Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran televisi. Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem analog.

Televisi satelit adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi kabel. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang kuno, menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan berbayar.

Sinyal televisi satelit pertama disiarkan dari benua Eropa ke satelit Telstar di atas Amerika Utara pada tahun 1962. Satelit komunikasi geosynchronous pertama, Syncom 2 diluncurkan pada tahun 1963. Komunikasi satelit komersial pertama di dunia, disebut Intelsat_I (disebut juga Early Bird), diluncurkan ke orbit pada tanggal 6 April 1965. Satelit jaringan televisi nasional pertama, Orbita, dibuat di Uni Soviet pada tahun 1967. Satelit domestik Amerika Utara pertama yang memuat siaran televisi adalah geostasiun Anik 1 milik Kanada, yang diluncurkan pada tahun 1872.id:Satellite television.
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.




Sistem Televisi Dasar di Dunia


BAGIAN-BAGIAN TELEVISI
Rangkaian Catu Daya (Power Supply)
Rangkaian berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih pada PCB dan daerah di dalam kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (live area). Sementara itu, daerah di dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV.


Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi ( penguat HF ), pencampur (mixer), dan osilator lokal. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.


Rangkaian penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala (tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat tergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.


Rangkaian Detektor Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang di redam adalah sinyal suara.

Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (catode ray tube). Didalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi dari tegangan muatan lebih yang disebabkan oleh kuat cahaya pada layar kaca.

Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.




Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rangkaian defleksi vertikal, rangkaian defleksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.


Rangkaian Audio
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.






Bagaimanakah Televisi Bekerja?
Sebelum kita mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera.


Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi.
3.Mengidentifikasikan Standar Televisi Dunia dan HDTV (High DefinetionTelevision)

Dikutip dari : www.fedu.euc.ac.jp

HDTV adalah merupakan media komunikasi baru dan teknologinya
masih dalam proses penggarapan yang sangat ramai, terutama pada awal
dekade ini. Secara singkat sejarah perkembangan HDTV dimulai oleh
Jepang yang dimotori oleh pusat riset dan pengembangan NHK (TVRI/RRI
-nya Jepang) pada tahun 1968, kemudian diikuti oleh Masyarakat Eropa
sebagai pembanding dan akhirnya Amerika Serikat menjadi kompetitor
yang harus diperhitungkan.
Diperkirakan bahwa teknologi HDTV ini akan menjadi standar
televisi masa depan, sehingga seorang peneliti senior dalam bidang
sistem strategi dan manajemen Dr. Indu Singh meramalkan bahwa pasar
dunia untuk HDTV ini akan mencapai 250 billion dolar pertahun (tahun
2010). Untuk itu pada dekade tahun 1990 ini negara-negara maju telah
dan sedang berusaha agar bisa membuat teknologi tersebut sehingga
bisa menguasai pasar dunia (posisi strategis).
Karena itu maka sekarang telah bermunculan berbagai standar,
yang satu sama lainnya saling berbeda. Yang menjadi persoalan
sekarang adalah bagaimana sebaiknya bagi negara berkembang ?

Sebelumnya marilah kita simak dulu pengertian dasar dari HDTV dan
prasarat idealnya.

Apa itu HDTV ?

HDTV dapat diartikan sebagai suatu sistem media komunikasi
bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar
(resolusi) yang sangat tinggi (hampir sama dengan kualitas film 35-mm)
dan kualitas suaranya juga menyerupai CD (Compact Disk). Dalam hal
ini teknologi pemrosesan sinyal dijital dan displai memberikan peran
yang sangat penting. Diharapkan juga bahwa nantinya bisa melayani
multi-bahasa dan multi media.

Karena HDTV merupakan sistem komunikasi, maka seperti juga
sistem komunikasi konvensional, untuk penyelenggaraannya memerlukan
beberapa komponen dasar seperti pusat produksi (studio),
pemroses/penyimpan. sistem transmisi dan pesawat penerima.

Sistem Siaran Ideal
Untuk dapat menyelenggarakan sistem siaran HDTV baik secara nasional
maupun global yang ideal, diperlukan beberapa kriteria antara lain
sebagai berikut :
- Penggunaan sinyal standar yang sama (di dunia /dalam satu negara)
- Biaya pesawat penerima yang murah /terbeli oleh khalayak
- Kompatibel dengan sistem yang sudah ada
- Bisa dihubungkan dengan media lain (multi-media)
- Dapat terjangkau secara meluas (aspek pemerataan)

Kompetisi Standar

Disamping aspek pasar yang menggiurkan, dalam sistem penyele-
nggaran HDTV yang global mempunyai dampak yang luas pada bidang
budaya, sosial politik sampai pada pertahanan. Karena itu
negara-negara maju telah berlomba agar sistem yang mereka kembangkan
itu nantinya dapat dipakai sebagai standar dunia (global).
Standar yang telah masuk dalam agenda rapat CCIR( badan inter-
nasional yang menangani standarisasi sistem penyiaran), baru dua
yaitu MUSE (Jepang) dan HD-MAC (Eropa). Sementara itu Amerika Serikat
yang diatur oleh FCC (Komisi Komunikasi) sedang ditegangkan untuk
memutuskan satu standar dari masing-masing team (konsorsium) yang
sedang berkompetisi.
Karena kepentingan masing-masing negara yang berbeda-beda
apakah CCIR bisa memutuskan pemakain standar yang tunggal ? Pengalaman
dari sistem TV konvensional yaitu adanya PAL/SECAM di Eropa & ASEAN,
NTSC di Amerika dan Jepang, rasanya sulit CCIR untuk bisa memutuskan
pemakaian tunggal sistem penyiaran HDTV ini.

Disamping itu juga ada badan standarisasi dibawah ISO yaitu
MPEG (Kompas 25 April 1993, penulis yang sama) yang menangani
standarisasi pengkodean dan pemampatan sinyal gambar bergerak.
Untuk sinyal gambar dengan ketajaman tinggi (HDTV), sampai saat ini
belum ada kesepakatan dan direncanakan diselesaikan pada tahun 1995.

Negara Berkembang

Setiap negara tentu saja menginginkan bahwa negaranya bisa maju
dalam segala hal, termasuk teknologi HDTV. Bagi negara maju yang
infrastrukurnya sudah lengkap yang menjadi masalah penerapan adalah
kompetisi.

Namun demikian bagaimana dengan negara berkembang yang
infrastrukturnya masih terbatas (lihat idealisasi sistem siaran diatas)
, apakah mau menciptakan standar sendiri ataukah mengikuti standar yang
sedang dikembangkan oleh bangsa maju dan kapankah HDTV tersebut layak
diterapkan?
Karena tingkatan teknologi HDTV yang ada sudah demikian maju ,
kemungkinan membuat standar sinyal sendiri hanyalah membuang waktu
dan dana. Namun demikian kalau mengikuti standar lain harus bagaimanakah?
Alangkah bijaksananya kalau negara berkembang bisa mempelajari
sistem HDTV ini baik dari segi produksi, transmisinya, pesawat
penerima bahkan sampai industri pembuatan komponen-komponen tersebut.
Karena tanpa bisa memproduksi , negara tesebut akan selalu bergantung.

Pertanyaan berikutnya lalu standar mana yang harus dipakai ?
MUSE, HD-MAC atau ADTV-nya Amerika.
Untuk menjawab pertanyaan ini dan sekaligus menyelesaikan
persoalan-persoalan idealisai sistem penyiaran diatas kiranya
diperlukan strategi dan pentahapan yang terpadu. Karena teknologi HDTV
tidak semata-mata teknologi televisi saja, maka demi keterpaduan sebaiknya
di dalam pengkajian , maupun pengembangannya dilakukan oleh beberapa
instansi dan industri yang terkait, seperti Telekomunikasi (TELKOM),
Perguruan Tinggi, Pengkajian Teknologi (BPPT,LIPI), Industri elektronika
(INTI, LEN,National, Elektrindo) , Kementrian Industri dan Perdagangan
(Indag), dsb-nya.
Sebagai contoh keterpaduan yang dilakukan di Jepang untuk
pengembangan industri televisi yang dimulai dekade 50. Dengan dimotori
oleh Pusat Riset dan Pengembangan NHK, Jepang memaksa industri-
industri dalam negeri (SONY, Matsuhita, dll) untuk bisa memproduksi
Televisi dan komponen terkait dengan orientasi mula pasar dalam negeri.

Dengan dilaksanakan siaran secara langsung melalui media televisi
upacara pernikahan kaisar (emperor) Akihito pada tahun 1959,
meledaklah industri televisi di Jepang .
Akhirnya seperti kita ketahui dengan baik bahwa Jepang telah
bisa merajai teknologi televisi dan pasar dunia. , bahkan telah
berhasil menayangkan program HDTV 8 jam sehari (mulai 25 Nopember 1991)



4.Mengilustrasikan Proses Alir Kerja Pemancar Televisi



Sistem pengiriman/ penerimaan
Pada sistem radio kita hanya berurusan dengan satu sinyal yaitu sinyal audio berupa percakapan, musik dan bunyi-bunyi lainnya. Sedangkan pada sistem televisi situasinya lebih "rumit". Untuk memancarkan sinyal gambar (video) dan sinyal suara (audio) dalam waktu bersamaan (synchronize) dibutuhkan sejumlah sinyal terpisah.
Diagram sistem televisi secara sederhana tampak pada Gb 2. Gambar (image) ditangkap oleh camera dan diubah ke dalam bentuk sinyal-sinyal listrik mengikuti terang-gelapnya gambar. Informasi gambar yang telah diubah tadi selanjutnya dipancarkan.
Pada penerima sinyal gambar diperkuat dan disinkronkan sehingga reproduksi gambar aslinya dapat diproyeksikan dan dilihat pada layar tabung gambar (CRT).
Pada gambar, seksi suara (audio) tidak disertakan untuk penyederhanaan


Scanning (Penyapuan)
Dalam sistem televisi gambar ditransmisikan dengan metoda scanning sebagai berikut. Di dalam camera gambar difokuskan pada suatu bidang peka chaya. Bayangan gambar ini mengakibatkan timbulnya muatan listrik sesuai terang-gelapnya gambar.
Pola muatan listrik ini discan oleh suatu berkas elektron yang bergerak horisontal dan vertikal dalam frekuensi tertentu oleh sinc generator (Gb.2). Indonesia menggunakan standar frekuensi horisontal 15750 sapuan (lines) /detik, frekuensi vertikal 50 gambar (frames)/detik.
Ketika berkas elektron menscan bagian terang gambar sejumlah arus listrik mengalir melalui output camera. Ketika berkas elektron menscan bagian gambar yang kurang terang, hanya sedikit arus listrik yang timbul. Dan ketika berkas elektron menscan bagian gelap gambar, tidak ada arus listrik yang mengalir (Gb.3).

Proses pewarnaan
Camera televisi berwarna mempunyai tiga tabung (tube) masing-masing untuk warna merah, hijau dan biru. Begitu pula layar tabung warna mempunyai ribuan phospor warna merah, hijau dan biru untuk mereproduksi warna merah, hijau, biru dan warna-warna lain hasil kombinasi ketiga warna tadi. Hasilnya kita dapat melihat gambar berwarna yang sama seperti yang ditangkap oleh camera.
Pada tabung gambar terdapat tiga penembak elektron masing-masing untuk phospor merah, hijau dan biru. Jika elektron yang ditembakkan menumbuk phospor bersangkutan maka phospor itu akan berpendar (bercahaya). Untuk menjamin tiap penembak hanya menembak pada satu phospor warna maka sebelum layar dipasang kisi berlubang. Dengan penyetelan yang benar maka penembak merah hanya menembak warnanya masing-masing.



SEJARAH PERTELEVISIAN
1. Mengidentifikasi Sejarah Penemuan Teknologi Pertelevisian
2. Mengilustrasikan Proses Kerja Pesawat Televisi
3.Mengidentifikasikan Standar Televisi Dunia dan HDTV (High DefinetionTelevision)
4.Mengilustrasikan Proses Alir Kerja Pemancar Televisi

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 19 Juli 2008


1. Feature film : Rangkaian tayangan visual yang menggambarkan bagian dari naskah/cerita film
2. Dokumenter : Film yang mendokumentasiakn kenyataan.
3. Film Pendek : Film yang pendek artinya memiliki waktu yang singkat
4. Produksi Animasi : Bagian yang memiliki tugas membuat, mngolah, dan memperbanyak animasi(gambar bergerak 2D/3D)
5. Komersial (iklan) : Semua bentuk aktivitas untuk menghindarkan dan mempromosikan ide barang/jasa secara non personal yang dibayar oleh sponsor tertentu
6. Peristiwa atau penampilan yang di filmkan : -
7. Video musik :
8. Segala jenis produksi televisi, seperti musik, drama, komedi, variety, show dan olah raga:
9. Produksi televisi langsung, tunda atau ulang :

[+/-] Selengkapnya...

[+/-] Ringkasan...
Diposting oleh rH!nY di 4/28/2008 09:14:00 AM 0 komentar



jenis produksi

[+/-] Selengkapnya...



Menyimpan magazin
dengan film
 . Pemeriksaan magazin untuk menyakinkanbahwa magazin tahan terhadap sinar danmasih dapat dioperasikan sebelum disimpan.
 . Pembersihan magazin film dan dipastikanmagazin bersih sebelum disimpan.
 . Dipastikan bahwa ruang/tas penyimpan tahansinar dan bahwa pencampuran sisi film dapatdikenali di tas atau ruang anti cahaya.
 . Identifikasi stok dan nomer kelompok filmdengan benar sebelum diikat dan disimpan.
 . Penggunaan tanda ujung selama pengambilangambar untuk menghindari tindakan berakibatsia-sia.
 . Perhatikan sumber, baca dan pahami bukupanduan dan melakukan penjilidan bilamanaperlu.
 . Labelisasi magazin dengan mempertimbangkankerugian terhadap kondisi cuaca, bahayalingkungan dan prosedur penanganan yangbenar.
 . Pengurutan sejumlah magazin untuk keperluanpersyaratan pembuatan film.
 . Perhatian terhadap masalah dan kerusakan dandilakukan tindakan perbaikan yang sesuai.
 . Pelengkapan dokumen dan dipastikan dokumencermat dan dapat dibaca.
Memasang magazin
pada kamera
 . Bersihkan kamera untuk memastikan kamerabebas debu, pasir dan benda asing lainnya danperiksa semua fungsi dapat dioperasikansebelum menampilkan film.
 . Simpan magazin yang sudah dipasang padakamera yang diperlukan.
 . Pemasangan kamera dengan memberi perhatianpada kerugian karena cuaca, bahaya lingkungandan prosedur penanganan untuk menghindarikerugian selama pengikatan.
 . Koordinasi terus menerus dengan personil yangrelevan dan pahami dan pastikan persyaratanfilm selama pembuatan film.
Melepas film dari
magazin
 . Dipastikan ruang penyimpan/tas anti cahaya.
 . Pemilihan jenis dan ukuran kaleng film untukpenyimpanan digudang dan transportasi filmyang ditayangkan.
 . Penyimpanan film dan labelisasi kaleng film,dengan memberi pertimbangan pada kerugianakibat cuaca, bahaya lingkungan dan prosedurpenanganan yang benar untuk menghindarikerusakan selama pengoperasian.
 . Penggunaan isolatip pada kaleng film denganaman untuk melindungi dari cahaya.
 . Pembersihan magazin film dan dipastikanmagazin bersih sebelum disimpan.

Magazin
Magazin adalah tempat menyimpan film. Prinsipnya mengambil tugas darkroom. Film aman di dalamnya. Magazin memasok dan menyimpan film setelah dicahayai.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 14 Juli 2008



Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp …………..

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg…

Disini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung….

Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak





pAnt0en l0eCh0e 9eTh0

[+/-] Selengkapnya...



bukan buku sembarang buku
buku ini penuh dgn ilmu.
bukan rindu sembarang rindu,
rindu ini hanya untuk mu.

pasang umpan dalam perangkap,
umpan d ikat memakai benang.
siang kuharap malam kuharap,
yang kuharap d ambil orang

untuk apa lemari kaca,
kalau tidak d isi kain.
untuk ap berkata cinta,
kalau masih ada yang lain

kalau kt mkan pepaya,
jgan lpa tanam bijì nya.
kalau cinta katakan cinta,
jgan cma bermain mata.

kalau adik pergi k musola,
jgan lupa membaca do'a.
kalau adik ingin bahagia,
pìlih aku tìnggalkan dia.

bukan tinta sembarang tinta,
tinta itu dari itali,
bukan cinta sembarang cinta,
cinta ku ìni cìnta mati.

jalan-jalan k kota padang,
jangan lupa membeli lilin.
kalau memang sudah tak sayang.
biarlah aku cari yang lain.

coba-coba tanam semangka,
siapa tau tumbuh pepaya.
coba-coba bermain cinta,
siapa tau bisa bahagia






P-A-T-U-N-C-I-N-T-A-----==@@==-----
'*+.,.+*'
_lΠl_
++++++++++++++

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 13 Juni 2008


Label film
adalah Penamaan atau simbol dari suatu film
Pengertian indie label sering

ditolakbelakangkan dengan major label.
Dengan kata lain, indie adalah melawan arus besar. Tapi pengertian indie juga digunakan oleh orang-orang film. Yang tidak terdengar menggunakan istilah indie adalah seni teater, sastra, tari, seni rupa.


Musik dan film memang lebih dekat dengan industri, dalam pengertian mendikte secara ekonomi, snobistik dan epigonistik. Dilihat dari sisi ini, indie mengandung pengertian independensi atau tidak mau didikte oleh selera pasar.

Di Amerika, grup indie memang lahir dari perlawanan terhadap perusahaan rekaman yang masuk dalam kategori besar atau major, semisal Sony BMG, Paramount, ABC, dan lain-lain.
Di Indonesia saat ini tidak ada aturan baku mengenai pelabelan terhadap titel-titel hiburan seperti acara televisi, film atau permainan. Walaupun mungkin ada, tetapi saya tidak melihat aturan-aturan tersebut ditegakkan. Dulu, setiap film yang diputar di bioskop memiliki rating: semua umur, 13 tahun ke atas atau 17 tahun ke atas. Walaupun demikian saya tidak pernah melihat aturan-aturan tersebut diikuti oleh para penonton, masih banyak penonton di bawah usia yang memasuki ruang bioskop yang memutar film dewasa. Dan akhir-akhir ini saya juga tidak melihat adanya pelabelan tersebut pada film-film yang diputar di bioskop.
Jika bukan orang tua, siapa lagi yang dapat mengawasi jenis hiburan yang dikonsumsi oleh anak-anaknya? Jika anda memiliki anak, cobalah beri pengertian terhadap jenis-jenis pelabelan supaya anak anda dapat mengetahui titel-titel mana saja yang pantas dikonsumsi olehnya. Berikut ini adalah jenis-jenis pelabelan media hiburan yang perlu anda semua perkenalkan kepada anak-anak anda.
Acara Televisi
Beberapa stasiun televisi saat ini menggunakan label pada acara-acara yang tidak pantas untuk dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Label ini biasanya diletakkan pada pojok kiri atas atau kanan atas layar televisi. Sayangnya pelabelan ini dilakukan secara sukarela oleh stasiun televisi dan tidak ada standardisasi antara stasiun televisi.
BO (bimbingan orang tua). Temanilah anak-anak anda dalam menonton acara televisi yang memiliki label BO. Berilah anak-anak anda informasi secukupnya selama mereka menonton acara televisi tersebut.
DW, 17 atau 17+ (khusus dewasa). Jangan izinkan anak-anak anda yang masih di bawah umur (di bawah 17 tahun) untuk menonton tayangan yang memiliki label tersebut. Gantilah saluran televisi jika anak-anak anda tetap ingin menonton televisi.
Film Pada DVD, VCD, Laserdisc atau Kaset Video
Kebanyakan DVD dan VCD film yang beredar di pasaran saat ini tidak diimpor secara legal, sehingga proses masuknya titel-titel itu pun tidak melalui Badan Sensor Film. Walaupun demikian, sebagian besar titel-titel bajakan tersebut memiliki sampul yang sama dengan titel aslinya yang menyertakan pelabelan dari MPAA. Pada DVD, label biasanya diletakkan di bagian bawah dari sampul belakang DVD.
Ada lima jenis pelabelan dari MPAA:
G - General Audiences. Film ini dapat dinikmati oleh semua umur, termasuk anak anda.
PG - Parental Guidance Suggested. Beberapa bagian tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak. Sebaiknya temani anak-anak anda selama menonton film ini.
PG-13 - Parents Strongly Cautioned. Beberapa bagian tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah 13 tahun. Laranglah anak-anak anda yang di bawah 13 tahun untuk menonton film ini.
Rated R - Restricted. Temanilah anak-anak anda yang di bawah 17 tahun selama menonton film dengan label ini.
Rated NC-17. Laranglah anak-anak anda yang di bawah 17 tahun untuk menonton film dengan label ini.
NR - Not Rated. Film ini belum sempat diberi label oleh MPAA. Carilah informasi mengenai label film ini dari situs web seperti IMDB sebelum mengizinkan anak anda menonton film ini. Jika tidak ada atau belum ada label, sebaiknya anda coba dahulu menonton tayangan ini sendiri tanpa anak anda atau hindari anak-anak anda menonton film ini.
Film Bioskop

[+/-] Selengkapnya...

[+/-] Ringkasan...




[+/-] Selengkapnya...

KODE UNIT : TIK.MM02.008.01
JUDUL UNIT : Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mendeskripsikan keterampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk menangani
dan mengkoordinasikan stok film termasuk
penyimpanan, pembongkaran dan persiapan film
untuk proses di laboratorium. Unit ini juga
mencakup koordinasi tentang kekuatan batery.


ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01 Mengisi dan memelihara batery selama pembuatan film
1.1. Dipastikan bahwa sumber tenaga cukup dan tersedia.
1.2. Alat pengisi dipastikan sesuai dengan batery yang digunakan.
1.3. Pengisian batery dengan aman menurut rekomendasi perusahaan.
1.4. Batery yang sudah diisi dipelihara untuk memenuhi syarat pengambilan gambar.
1.5. Pemberian label batery menurut setatusnya.
02 Mengkoordinasikan stok film dan peralatan yang digunakan untuk pembuatan film
2.1. Koordinasi dengan personil yang terkait.
2.2. Kepastian jadwal pembuatan film dan rasio personil yang relevan.
2.3. Pemilihan stok film yang benar dan peralatan lain untuk meyakinkan bahwa stok ada dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jadwal produksi.
2.4. Kelengkapan stok yang diperlukan dan yakinkan adanya waktu pengambilan film.
2.5. Kepastian stok film dan nomer golongan ‘batch’ cocok dengan persyaratan.
2.6. Pencatatan dengan cermat pencampuran kelompok dan jumlah strip.
2.7. Penyimpanan dan pengepakan stok film untukmenghindari kerusakan dan lindungi terhadap bahaya lingkungan.
2.8. Labelisasi kaleng film dengan cermat.

Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 2
2.9. Pemantauan stok mengenai tanggal kedaluwarsanya.
2.10. Dokumentasi catatan stok dengan cermat dan dapat dibaca.
2.11. Pelengkapan lembar laporan kamera dengan cermat, terbaca dan sesuai dengan skedul.
2.12. Dokumentasi dan pengelompokkan stok yangdigunakan selama produksi.
2.13. Pemantauan stok dan pemberitahuan pada personil yang relevan untuk meyakinkan bahwa stok masih tersedia cukup selama produksi.
03 Menyimpan magazindengan film
3.1. Pemeriksaan magazin untuk menyakinkan bahwa magazin tahan terhadap sinar dan
masih dapat dioperasikan sebelum disimpan.
3.2. Pembersihan magazin film dan dipastikan magazin bersih sebelum disimpan.
3.3. Dipastikan bahwa ruang/tas penyimpan tahan sinar dan bahwa pencampuran sisi film dapat dikenali di tas atau ruang anti cahaya.
3.4. Identifikasi stok dan nomer kelompok film
dengan benar sebelum diikat dan disimpan.
3.5. Penggunaan tanda ujung selama pengambilan
gambar untuk menghindari tindakan berakibat sia-sia.
3.6. Perhatikan sumber, baca dan pahami buku panduan dan melakukan penjilidan bilamana perlu.
3.7. Labelisasi magazin dengan mempertimbangkankerugian terhadap kondisi cuaca, bahaya lingkungan dan prosedur penanganan yang benar.
3.8. Pengurutan sejumlah magazin untuk keperluan persyaratan pembuatan film.
3.9. Perhatian terhadap masalah dan kerusakan dan dilakukan tindakan perbaikan yang sesuai.
3.10. Pelengkapan dokumen dan dipastikan dokumen cermat dan dapat dibaca.

Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 3
04 Memasang magazinpada kamera
4.1. Bersihkan kamera untuk memastikan kamera bebas debu, pasir dan benda asing lainnya dan periksa semua fungsi dapat dioperasikan sebelum menampilkan film.
4.2. Simpan magazin yang sudah dipasang pada kamera yang diperlukan.
4.3. Pemasangan kamera dengan memberi perhatian pada kerugian karena cuaca, bahaya lingkungan dan prosedur penanganan untuk menghindari kerugian selama pengikatan.
4.4. Koordinasi terus menerus dengan personil yangrelevan dan pahami dan pastikan persyaratan film selama pembuatan film.
05 Melepas film dari magazin
5.1. Dipastikan ruang penyimpan/tas anti cahaya.
5.2. Pemilihan jenis dan ukuran kaleng film untuk penyimpanan digudang dan transportasi film yang ditayangkan.
5.3. Penyimpanan film dan labelisasi kaleng film,dengan memberi pertimbangan pada kerugian akibat cuaca, bahaya lingkungan dan prosedur penanganan yang benar untuk menghindari kerusakan selama pengoperasian.
5.4. Penggunaan isolatip pada kaleng film denganaman untuk melindungi dari cahaya.
5.5. Pembersihan magazin film dan dipastikanmagazin bersih sebelum disimpan.
06 Menyiapkan dan mengirim film sebelum proses
6.1. Koordinasi dengan personil terkait dan pastikan persyaratan alur waktu selama proses dan pengembalian film.
6.2. Pencatatan kelompok film dan jumlah strip.
6.3. Penggabungan dengan jelas dan cermat laporan dan dokumen khususnya laporan film gambar.
6.4. Pengiriman film ke lab yang masih dalam batas tanggal untuk segera diproses.
6.5. Pemberian instruksi pemrosesan dengan jelas pada lab untuk meyakinkan bahwa proses dilakukan menurut batas tanggal perusahaan.
6.6. Kepastian dan pertimbangan kemampuan lab untuk memenuhi batas tanggal jadwal produksi.

Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 4
6.7. Informasi kepada personil yang relevan tentang harapan terhadap film yang diproses sesuai dengan urutan waktu.
BATASAN VARIABEL
1. Lingkungan dimana multi kamera televisi digunakan meliputi:
1.1. Pada lokasi - interior
1.2. Pada lokasi - eksterior
1.3. Pada siang hari
1.4. Pada malam hari
2. Pengambilan gambar meliputi:
2.1. Penggunaan kamera tunggal
2.2. Penggunaan kamera multi
3. Jenis - jenis produksi meliputi:
3.1. Feature film
3.2. Dokumentasi
3.3. Film pendek
3.4. Produksi beranimasi
3.5. Iklan
3.6. Peristiwa atau kemampuan yang difilmkan
4. Jenis-jenis film meliputi:
4.1. Warna
4.2. Stok film
4.3. Hitam putih
4.4. Stok mundur
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 5
5. Persyaratan penyimpanan meliputi:
5.1. Ruang Gelap
5.2. Tas Pengganti
6. Dokumentasi meliputi:
6.1. Permintaan stok
6.2. Laporan stok
6.3. Laporan Kesalahan
6.4. Label kaleng film
6.5. Label magazin film
6.6. Instruksi proses lab
6.7. Jadwal produksi
6.8. Laporan klise gambar
7. Laporan dapat :
7.1. Dibuat dengan komputer
7.2. Ditulis tangan
8. Pengetesan kamera meliputi :
8.1. Pengecekan panjang tempat ukuran
8.2. Jalur film dan akurasi pengikatan
8.3. Pelurusan ikatan
8.4. Perputaran lambat dan perputaran cepat
9. Personel yang terkait meliputi:
9.1. Supervisor
9.2. Kepala bagian
9.3. Pengarah fotografi
9.4. Sutradara
9.5. Operator kamera
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 6
9.6. Penarik fokus
9.7. Pengarah teknik
9.8. Staf teknik lain
9.9. Staf spesialis lain
9.10. Staf lab
PANDUAN PENILAIAN
1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang
Penilaian harus meliputi bukti pengetahuan utama dan keterampilan dalam
bidang-bidang berikut:
1.1. Jenis film dan karakternya – hitam dan putih/ warna, kepekaan cahaya,
misalnya kecepatan dan ruang gerak, persyaratan temperatur.
1.2. Perbedaan format film dan kegunaannya.
1.3. Prinsip penanganan film dan penyimpanannya.
1.4. Prosedur pengendalian stok, khususnya berkaitan dengan jenis-jenis
barang yang mudah rusak.
1.5. Efek cahaya pada film yang tidak ditayangkan dan yang ditayangkan.
1.6. Ragam peralatan kamera.
1.7. Kompatibilitas jenis film pada peralatan kamera.
1.8. Pengertian prinsip fotografi secara luas seperti penayangan, hubungan tonal, sumber cahaya, keseimbangan dan warna temperatur dan kompensasi.
1.9. Pengertian proses pengoperasian lab secara luas.
1.10. Prinsip pengaturan waktu dan koordinasi fungsi pekerjaan pada skedul kerja yang ketat.
2. Konteks penilaian
2.1. Penilaian dapat terjadi pada pekerjaan, diluar pekerjaan atau campuran keduanya. Tetapi, penilaian pada unit ini akan sangat efektif dilakukan
pada pekerjaan sebab adanya persyaratan lingkungan kerja yang
spesifik.
2.2. Penilaian diluar kerja harus dilakukan pada lingkungan kerja yang
mendekati tempat kerja yang disimulasikan mendekati tempat kerja.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 7
2.3. Metode penilaian harus meliputi pengamatan kemampuan selama
praktek demo. Pengamatan langsung memerlukan kejadian lebih dari
satu untuk menetapkan konsistensi kemampuan. Serangkaian metode
untuk mengakses penerapan pengetahuan pendukung utama harus
menyokong dan mungkin meliputi :
2.3.1. Contoh kerja atau kegiatan kerja yang disimulasikan
2.3.2. Pertanyaan lesan/wawancara
2.3.3. Proyek/laporan/buku catatan kemajuan
2.3.4. Laporan pihak ketiga dan prestasi otentik sebelumnya
2.3.5. Bukti penilaian
3. Aspek penting penilaian
Karena persyaratan utama dalam koordinasi stok video adalah koordinasi
dokumen, penilaian seharusnya memberi perhatian pada produksi serangkaian
dokumen yang relevan yang meliputi :
3.1. Pemberian label kaleng film yang ditayangkan Stok rekaman
3.2. Laporan klise gambar
3.3. Catatan manajemen produksi
3.4. Catatan stok
4. Kaitan dengan unit-unit lainnya
4.1 Keterkaitan unit kompetensi untuk penilaian akan bervariasi dengan
project atau scenario tertentu. Unit ini penting untuk suatu range
pelayanan teknologi Informasi dan oleh karena ituu harus dinilai secara
keseluruhan dengan unit technical/support.
4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini
perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra-kejuruan umum,
institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan
serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor
tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor
tertentu/ khusus, pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi
kebutuhan sektor tersebut.
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Sub Sektor Multimedia dan Audio Visual
Mengkoordinir dan Mengisi Stok Film 8
Kompetensi Kunci
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3
5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2


[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 03 Mei 2008

Tugas Multimedia Pak Moko

Bagaimanakah cara mengoperasikan Kamera Panasonic MD10000 Jelaskan :

1. Menu apa saja yang terdapat dalam kamera tersebut?
2. Bagimana langkah membersihkan head kamera?
3. Berapa Zoom yang ada pada kamera Panasonic MD10000?
4. Ada berapa konektor yang bisa terhubung dengan kamera Panasonic MD10000? Sebutkan!
5. Bagaimana langkah memasukan kaset miniDV yang benar?

Jawab :
1. Menu-menu dalam kamera Panasonic MD 10000

Basic -scene mode
-rec speed
-blank search
-wind cut
-clock set
Advance -SIS
-cinema
-zoom
-zoom mic
-mic level
-date/time
-initial set
Set Up -fade colour
-audio rec
-rec lamp
-display
-remote
-beep sound
-LCD set
-EVF sen
-power save
Language -english
-china
-arab
-korea
-spanyol


2. Cara untuk membersihkan head kamera :

1. Cleaning tape digunakan dengan durasi tidak lebih dari 10 detik dalam posisi record. Jangan menggunakan cleaning tape untuk waktu lebih dari 10 detika karena akan memperpendek usia head drum anda.
2. Cleaning tape yang anda miliki tampaknya tidak memerlukan cairan (semprot). Untuk DV camcorder, cara membersihkan head drum dengan disemprot mohon dihindari karena dapat merusak head drum.

3. Zoom yang ada pada kamera Panasnic MD 10000
Kualitas lensa kelas menengah dengan optical zoom sebesar 16X cukup untuk shooting dalam keadaan biasa. Disertakan pula digital zoom 'hanya' sampai 10x untuk menjaga distorsi gambar tidak terlalu banyak. Perlu diketahui, bahwa zoom secara digital akan membuat ketajaman gambar berkurang. Pada intinya Panasonic MD1000 ini didesain sebagai kamera professional dengan penggunaan yang semudah kamera amatir.

4. Konektor yang terdapat dalam kamera Panasonic MD 10000 ada 5, yaitu :

1. S-Video
2. Firewire
3. USB
4. Audio-video
5. HDMI

5.Cara memasukan kaset mini dv yang benar

• Cari kemudian buka tempat dimana kaset harus diletakkan (ada di sebelah kanan )
• Tunggu hingga bagian dalam kamera tersebut terangkat dan membuka sendiri.
• Masukkan kaset mini DV (bagian yang berwarna merah berada di bawah dan bagian yang berlubang berada di dalam).
• Tekan bagian dalam kaset tempat diletakan, tunggu hingga bagian itu turun sendiri kemudian baru tutup bagian luar tempat kaset.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 28 April 2008

Jenis Produksi

jenis produksi

1. Feature film : Rangkaian tayangan visual yang menggambarkan bagian dari naskah/cerita film
2. Dokumenter : Film yang mendokumentasiakn kenyataan.
3. Film Pendek : Film yang pendek artinya memiliki waktu yang singkat
4. Produksi Animasi : Bagian yang memiliki tugas membuat, mngolah, dan memperbanyak animasi(gambar bergerak 2D/3D)
5. Komersial (iklan) : Semua bentuk aktivitas untuk menghindarkan dan mempromosikan ide barang/jasa secara non personal yang dibayar oleh sponsor tertentu
6. Peristiwa atau penampilan yang di filmkan : -
7. Video musik :
8. Segala jenis produksi televisi, seperti musik, drama, komedi, variety, show dan olah raga:
9. Produksi televisi langsung, tunda atau ulang :

[+/-] Selengkapnya...

Jenis Produksi

jenis produksi

1. Feature film : Rangkaian tayangan visual yang menggambarkan bagian dari naskah/cerita film
2. Dokumenter : Film yang mendokumentasiakn kenyataan.
3. Film Pendek : Film yang pendek artinya memiliki waktu yang singkat
4. Produksi Animasi : Bagian yang memiliki tugas membuat, mngolah, dan memperbanyak animasi(gambar bergerak 2D/3D)
5. Komersial (iklan) : Semua bentuk aktivitas untuk menghindarkan dan mempromosikan ide barang/jasa secara non personal yang dibayar oleh sponsor tertentu
6. Peristiwa atau penampilan yang di filmkan : -
7. Video musik :
8. Segala jenis produksi televisi, seperti musik, drama, komedi, variety, show dan olah raga:
9. Produksi televisi langsung, tunda atau ulang :

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 14 April 2008

Glitter Photos
[Glitterfy.com - *Glitter Photos*]

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 24 Maret 2008

Camera Angel

Camera Angel

CA merupakan teknik pengambilan dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose adegan.

1. Bird Eye View
Adalah merekam gambar dari sudut atas obyek sehingga obyek terlihat dari bagian atas.
2. Frog Eye Level
Kebalikan dari High Angel/BEV yaitu mengambil gambar dari sudut bawah.
3. Eye Level/ Profil Shot
Adalah standar pengambilan gambar dengan ketinggian relatif sedang artinya kamera memiliki ketinggian yang hampir sama dengan obyek.
4. Artificial Shot
Artificial shot dimaksudkan untuk memperindah shot sehingga lebih bernuansa seni. AS biasanya digunakan untuk mengambil suasana alam terbuka. Pemberian Aksen dedauana atau rumput didepan lensa mengesankan gambar terlihat dinamis.
5. Back ALAight Shot
Adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berhadapan secara frontal dengan sumber cahaya di depan-Nya, sehingga memungkinkanterekamnya Siluet Telent.

[+/-] Selengkapnya...

Type of Shot

TYPE SHOT

Ecu (Extreme Close Up)
Teknik Pengambilan gambar dengan Framing lebih memusat pada obyek /bagian tubuh yang mendukung informasi dalam alur cerita.






CU (Close Up)
Adalah pengambilan gambar, dimana kamera berada dekat dengan subyek sehingga gambar yang di hasilkan memenuhi "FRAME".





Medium Close Up (MCU)
MCU adalah pengambilan gambar dengan komposisi framing subyek lebih jauh dari close up,Tetapi lebih dekat dari medium shot.








Medium Shoot (MS)
MS merupakan teknik merekam gambar kurang lebih setengah badan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan detail subyek dan memberi ruang pandang.





Full Shot (FS)
FS memungkinkan pengambilan gambar dilakukan pada subyek secara utuh dari kepala hingga kaki.









Medium Long Shot (MLS)
Framing kamera dengan mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana.








Long Shot (LS)
LS merupakan shot dengan ukuran framing yang memiliki ruang pandang lebih lebar dari MLS





Extreeme Long Shot (ELS)
Pengambilan gambar sehingga artis / subyek hampir tidak terlihat. Disini setting ruang sangat berperan, dimaksudkan untuk mempertegas atau membantu imajinasi ruang cerita.




[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 14 Maret 2008

d3$@!n 9r@f!Z



[+/-] Selengkapnya...

$en! Luk!s


Seni komputer (Inggris: computer art) adalah jenis seni yang menggunakan komputer untuk membuat dan menampilkan suatu hasil karya seni tertentu. Jenis kesenian ini meliputi seni yang berkaitan dengan gambar (image), suara, animasi, video, CD-ROM, DVD-ROM, video game, web site, algoritma, pertunjukan atau pameran foto (gallery).

Banyak bidang disiplin ilmu yang lama sekarang telah menggunakan teknologi digital dan komputer, sehingga garis batas antara hasil karya seni tradisional/lama dan hasil olahan media dengan menggunakan komputer menjadi sukar untuk dibedakan. Sebagai contoh, banyak pelukis sekarang telah menggabungkan cara melukis tradisional dengan cara seni algoritmis/berulang menggunakan teknik pemrosesan gambar digital atau penyuntingan gambar digital. Hasil seni gabungan ini sudah mulai nampak di banyak museum. Beberapa nama pelukis semacam ini antara lain adalah James Faure Walker, George Grie, dan John Lansdown.


[+/-] Selengkapnya...

Air Mancur Multimedia


Pertunjukan Aqua Fantasia di Tsim Sha Tsui

Jika Anda tengah berjalan-jalan di kawasan belanja Tsim Sha Tsui, jangan lewatkan pertunjukan spektakuler Aqua Fantasia, yang terletak tepat di sebelah gedung Clock Tower yang bersejarah. Dengan latar belakang pemandangan Victoria Harbour yang indah di waktu malam, pengunjung bisa menyaksikan kehebatan teknologi multimedia.
Untuk pertama kalinya di dunia, berbagai gambar yang menunjukkan keanekaragaman Hong Kong disampaikan melalui layar proyektor di kedua sisi layar yang terbuat dari air. Dengan iringan musik, permainan cahaya laser warna-warni membentuk visual efek setinggi 360 derajat, dipadu dengan tirai air dan tembok gedung Hong Kong Cultural Centre, pertunjukan Aqua Fantasia ini menggambarkan energi dan semangat Hong Kong sebagai pusat Asia yang tidap pernah berhenti.
Pertunjukan selama 12 menit yang menandai berlangsungnya Hong Kong Shopping Festival ini, bisa disaksikan gratis mulai tanggal 26 Juni-31 Agustus 2004 sebanyak tiga kali, setiap pukul 7.30, 8.30 dan 9.30 malam. Pertunjukan spesial pyrotechnics akan digelar pada pertunjukan pukul 9.30 setiap hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.



[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 06 Maret 2008

jenis-jenis produksi film

1.Feature Film adalah rangkaian tayangan visual yang mengambarkan bagian dari naskah atau film.
2.Dokumenter adalah film yang menyajikan cerita nyata,dilakukan pada lokasi yang sesungguhnya.Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera,sound dan lokasi.
3.Produksi animasi adalah bagian yang memiliki tugas membuat,mengolah dan memperbanyak animasi (gambar bergerak 2D/3D).
4.Komersial (iklan) adalah film yang diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi,baik tentang produk maupun layanan masyarakat.
5.Peristiwa atau penampilan yang difilmkan adalah ---
6.Video Musik adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi.
7.Segala jenis produksi televisi,seperti musik,drama,komedi,variety show,olahraga adalah ---
8.Produksi televisi langsung,tunda,atau ulang adalah bagian yang mengolah produk film yang akan ditayangkan di televisi baik secara langsung,tunda maupun ulang.
9.Film pendek adalah film yang berdurasi kurang dari 60 menit.

dikutip dari:www.google.com

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 22 Februari 2008

Battery camera


Detailed Battery Packs (LI - ) Description Specifications:
a) Voltage: 3.7V
b) Current: 1230mAh
c) Li - ion battery
Inner packing:
Blister, box or OEM
Dikutip dari www.global-b2b-network.com

[+/-] Selengkapnya...

Kamera video



Negara Asal:
Hong Kong SAR
Harga:
Rp.1.600.000,-
Cara Pembayaran:
Transfer Bank (T/T)
Kemas & Pengiriman:
Dus
Keterangan:
Product DetailsPixel 5 Mega-Pixel CMOS SensorResolution Fine 11.0 Mega-Pixel Hardware InterpolationNormal 5.0 Mega-PixelExposure Auto / ManualLens f=7.0mm, F3.0Digital Zoom 8XFocus Range Marco = 20 cmPortrait = 70 ~ 140 cmNormal = 140 cm ~ infiniteWhite Balance Auto / Daylight / Tungsten / FluorescenceStrobe Auto / Off / ForcedLCD Display 2.4” LTPS TFT LCD, 270 deg rotateableInternal Memory 64MB FLASHSelf-Timer 10 SecondsMotion Detection YesVideo Recording Time VGA (640x480) @30fpsPC-Cam YesTV Out Format NTSC / PALRemote Control YesMP3 Playback YeseBook YesMemory Card Slot SD Card (card not included)Connector USB 2.0Power Saving Mode 3 minsPower Source NP60 Li-ion Rechargeable batteryAccessories 1) USB & Video Cable2) CD-ROM driver disc3) NP60 Li-ion battery x 14) Earphone5) User’s Manual6) Software : Arcsoft PhotoImpression, Media Converter and Show BizWeight 142g (Batteries Excluded)Dimension 95(L) x 71(W) x 34(D)mmOperation OS Windows 98SE/Me/2000/XP
Dikutip dari indonetwork.co.id

[+/-] Selengkapnya...